Senin, 21 Maret 2016

Boron? Apaan sih ?



UNSUR BORON
(Dipresentasikan Sebagai Tugas Terstruktur Mata Kuliah Anorganik)         
OLEH
KELOMPOK 1 (SATU)


                      DESI LISA ROSANA                             11417203547
                      DESILFA                                                  11417200876
                       DESNA WATI                                         11417203547
                      DITA LESTARI EVRIZA                      11417201250
                       FACHRUL ROZI AKBAR                    11417103534


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2015/2016


BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar belakang
Unsur golongan III A yaitu boron, aluminium, galium, indium,dan talium. Dalam golongan ini, boron merupakan unsur yang unik dan menarik yaitu satu-satunya nonlogam dalam golongan IIIA. Boron adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang B dan nomor atom 5. Boron tidak pernah dijumpai sebagai senyawa kationik karena tingginya entalpi ionisasi, tetapi membentuk senyawa kovalen. Warna dari unsur boron ini adalah hitam.
     Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya.Tak bisa dipungkiri ,selain memberikan manfaat, beberapa unsur  kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimilki unsur-unsur tersebut. Oleh karena itu untuk lebih memahami unsur boron membuat makalah ini.
1.2         Rumusan masalah
1.2.1   Bagaimana sejarah penemuan boron?
1.2.2   Apa yang dimaksud dengan boron?
1.2.3   Dimana boron dapat didapatkan?
1.2.4   Apa saja sifat-sifat boron?
1.2.5   Apa saja senyawa- senyawa populer yang berikatan dengan boron?
1.2.6   Bagaimana kecenderungan boron?
1.2.7   Apa saja kegunaan boron?
1.2.8   Bagaimana cara identifikasi senyawa boron?

1.3         Tujuan
1.3.1   Untuk mengetahui sejarah penemuan boron
1.3.2   Untuk mengetahui yang dimaksud dengan boron
1.3.3   Untuk mengetahui sumber boron
1.3.4   Untuk mengetahui sifat-sifat boron
1.3.5   Untuk mengetahui senyawa- senyawa populer yang berikatan dengan boron?
1.3.6   Untuk mengetahui kecenderungan boron
1.3.7   Untuk mengetahui kegunaan boron
1.3.8   Untuk mengetahui cara identifikasi senyawa boron



BAB II
PEMBAHASAN
2.1         Penemuan Boron
Boron merupakan unsur pertama golongan IIIA pada tabel periodik. Penghargaan atas penemuan boron biasanya diberikan kepada kimiawan Prancis Josep Louis Gay-Lussac (1778-1850) dan Louis-Jasque Thenard (1777-1857) pada tahun 1808.[1]Kimia boran (boron hidrida) dimulai dengan riset oleh A.Stock yang dilaporkan pada periode 1912-1936. Walaupun boron terletak sebelum karbon dalam sistem periodik, hidrida boron sangat berbeda dari hidrokarbon. Struktur boron hidrida sangat tidak sesuai dengan harapan dan hanya dapat dijelaskan dengan konsep baru dalam ikatan kimia.
Untuk kontribusinya dalam kimia anorganik boron hidrida, W.N. Lipscomb mendapatkan hadiah Nobel Kimia tahun 1976. Hadiah Nobel lain (1979) dianugerahkan ke H.C. Brown untuk penemuan dan pengembangan reaksi dalam sintesis yang disebut hidroborasi.

 
Gambar 2.1 Struktur Kristal boron dengan sel satuan ikosahedral

Brown dan Schlesinger merupakan orang-orang pertama yang melaporkan cara pembuatan dan penggunaan diboran sebagai zat pereduksi pada tahun 1939. Penemuan ini benar-benar merupakan awal eksplorasi hidrida dan boran sebagai zat pereduksi dan pereaksi. Namun demikian, boran dan turunannya tetap merupakan pereaksi pilihan untuk reaksi NaBH4 dan BF3.[2]
Karena berbagai kesukaran sehubungan dengan titik didih boran yang rendah, aktivitas, toksisitas, dan kesensitifannya pada udara, Stock mengembangkan metoda eksperimen baru untuk menangani senyawa ini dalam vakum. Dengan menggunakan teknik ini, ia mempreparasi enam boran B2H6, B4H10, B5H9, B5H11, B6H10, dan B10H14 dengan reaksi magnesium borida (MgB2), dengan asam anorganik, dan menentukan komposisinya. Namun, riset lanjutan ternyata diperlukan untuk menentukan strukturnya.
2.2         Pengertian Boron
Boron merupakan unsur yang mempunyai massa atom 10,811 sma dan nomor atom 5 dengan jari-jari atom 0,98Ǻ. Boron termasuk unsur yang bukan logam dan dalam bentuk amorfus berupa serbuk berwarna hitam-kecokelatan. Unsur ini ditemukan sebagai mineral terutama sebagai rasorit atau kernit (Na2B4O7.10H2O).[3]Boron merupakan penghantar listrik yang buruk pada suhu kamar. Boron di jumpai sebagai asam ortoborat dalam mata air gunung berapi Tuscany.[4]
Stock menggunakan MgB2 sebagai pereaksi yang digunakan untuk mempreparasi B6H10 karena reagen seperti litium tetrahidroborat (LiBH4) dan natrium tetrahidroborat (NaBH4) mudah didapat. Dan diboran (B2H6) yang dipreparasi dengan reaksi 3LiBH4 + 4BF3.OEt2 2B2H6 + 3LiBF4 + 4 Et2O, juga mudah didapat. Boran yang lebih tinggi disintesis dengan pirolisis diboran.[5]
Boron tidak bereaksi dengan air atau dengan asam hidroklorit dan tidak berpengaruh oleh udara pada suhu normal . Dengan pemanasan, boron dapat bereaksi dengan nitrogen yang membentuk boron nitrida dengan oksigen yang membentuk boron trioksida (B2O3), serta dengan logam seperti magnesium membentuk magnesium borida (Mg3B2).[6]
Boron mempunyai keistimewaan kimiawi yang unik dengan hanya sedikit keistimewaan dibandingkan Al dan unsur-unsur golongan III lainnya. Kemiripan utama dengan Silikon sedangkan perbedaannya dengan Al yang lebih bersifat logam.[7]
Keistimewaan kimiawi yang paling menonjol ialah adanya sejumlah senyawa yang mengandung atom-atom boron dalam polihedran rapat atau terbuka, sehingga tatanannya mirip keranjang. Seringkali kerangka suatu molekul mencakup atom-atom selain boron, misalnya karbon, dan banyak diantaranya dengan karbon, karboran, membentuk komplek dengan logam transisi dimana terdapat perlekatan multi-pusat dari ligan karboran kepada atom logam.
2.3         Sumber Boron
Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asam otorborik. Biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates di dalam boron dan colemanite. Ulexite, mineral boron yang lain dianggap sebagai serat optik alami.
Sumber-sumber penting boron adalah rasorite (kernite) dan tincal (bijih borax). Kedua bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave. Tincal merupakan sumber penting boron dari Mojave. Deposit borax yang banyak juga ditemukan di Turkey. Boron muncul secara alami sebagai campuran isotop 10B sebanyak 19.78%  dan isotop 11B 80.22%. Kristal boron murni dapat dipersiapkan dengan cara reduksi fase uap boron triklorida atau tribomida dengan hidrogen pada filamen yang dipanaskan dengan listrik. Boron yang tidak murni (amorfus boron) menyerupai bubuk hitam kecokelatan dan dapat dipersiapkan dengan cara memanaskan boron trioksida dengan bubuk magnesium.
Boron dengan kemurnian 99.9999% telah diproduksi dan tersedia secara komersil. Boron bukan konduktor listrik yang bagus pada suhu ruangan, tetapi pada suhu yang lebih tinggi. Boron merupakan unsur yang jarang terdapat dalam kerak bumi tetapi banyak dijumpai sebagai deposit dalam senyawa garamnya, borat yaitu borax atau sodium tetraborat (Na2B4O7.10H2O), kernit (Na2B4O7.4H2O) dan kolemanit (Ca2B6O11. 5H2O). Borax (Na2B4O7.10H2O) terdapat dalam kandungan besar di gurun pasir Mojave.
2.4         Sifat Boron
Beberapa unsur tampak menyerupai logam, tapi mereka rapuh dan tidak menghantarkan panas dan listrik dengan baik. Unsur-unsur ini disebut metaloid atau semi logam, terletak diantara logam dan nonlogam pada tabel periodik. Metaloid memiliki sebagian sifat logam dan sebagian sifat non logam.
Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semi logam). Boron lebih bersifat semi konduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron yaitu boron amorfus adalah serbuk coklat, sedangkan boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras dan merupakan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Boron tidak pernah ditemukan bebas dalam alam. Secara umum boron mempunyai sifat sebagai berikut:
a).      Boron termasuk unsur semi logam.
b).      Tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.
c).      Bisa membentuk ikatan kovalen.
Boron dan silikon mempunyai energi pengionan dan kelektronegatifan yang menandai sebagai unsur perbatasan. Unsur ini adalah penghantar (konduktor) panas dan listrik yang relatif buruk. Boron sangat tak reaktif pada suhu biasa. Bila bereaksi, tidak ada kecenderungan dari atom untuk kehilangan atom terluar dan membentuk kation sederhana seperti B3+. Ion kecil ini akan mempunyai rapatan muatan begitu tinggi, sehingga eksistensinya dikatakan tidak mungkin. Namun, atom ini biasanya bereaksi dengan persekutuan elektron sehingga membentuk ikatan kovalen[8].
Boron dapat membentuk rangkaian molekul ikatan yang stabil dengan kongurasi elektron 1s² 2s² 2p¹. Senyawa boron, seperti diborona (B2H6) monomer senyawa ini (BH3) tidak stabil karena atom boron dikelilingi oleh enam elektron valensi. Sehingga untuk membentuk oktet, boron berbagi elektron dengan ikatan B-H atom boron lainnya. Dengan adanya atom yang mempunyai sifat penyumbang elektron, maka akan membentuk spesies yang disebut “adduct”.[9]
Ciri-ciri optik unsur ini salah satunya adalah penghantaran cahaya inframerah. Boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai p-orbital yang kosong. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron.
2.4.1   Sifat fisika boron
Simbol                           :         B
Phasa                             :         Padat
Berat jenis                     :         2,34 g/cm3
Volume atom                :         4,6 cm/mol
Titik leleh                      :         2349 K (20760C,71010F)
Kalor peleburan            :         50,2 kJ/mol
Kalor penguapan           :         480kJ/mol
Kapasitas panas            :         (250C) 11,087J/(mol-K)
Struktur Kristal             :         rombohedral
Elektronegativitas         :         2.04(skala pauling)
Radius kovalen             :         82 pm
Afinitas elektron           :         26,7 kJ mol-1
Struktur                         :         rhombohedral; B12 icosahedral
2.4.2   Sifat-sifat kimia
a).      Merupakan asam yang kuat
b).      Bahan pengoksidasi dan pendehidrasi terhadap senyawa organik
c).      Dapat menguraikan garam dari sebagian besar asam-asam lain
d).     Stabil di bawah kondisi-kondisi lingkungan hidroskopik
e).      Asam borax jika dipanaskan diatas 170oC akan terdehidrasi
Boron dan senyawanya emili banyak sekali kegunaan. Asam borat atau borax, merupakan senyawa boron penting. Borax merupakan antiseptic ringan yang menghentikan pertumbuhan kuman berbahaya dikulit. Borax yang dapat digunakan secara luas diindustri misalnya pada penyamakan kulit dan pembuatan kaca.[10]Asam borat memiliki massa molar 61,832 gram/mol dan densitas sebesar 1,435 g/cm3. Asam borat larut dalam air dengan kelarutan 5,7 gram tiap 100 ml air pada temperatur 250C. Fasa kristalin asam borat terdiri dari layer-layer molekul B(OH)3 yang diikat bersama oleh ikatan hidrogen seperti gambar dibawah ini.[11]
Gambar 2.4 (a) Unit sel asam borat (b) Ikatan Hidrogen
2.5         Senyawa- Senyawa Populer yang Berikatan dengan Boron
2.5.1   Asam Borat (H3BO3)
Asam borat merupakan padatan putih yang sebagian larut dalam air Asam orto-borat atau sering disebut sebagai asam borat. Asam borat ini dapat diperoleh menurut persamaan reaksi :

BX3 (s) + 3H2O (l) → H3BO3 (s) + 3HX (aq)

2.5.2   Asam tetrafluoroborat (HBF4)
Larutan asam tetrafluoroborat diperoleh dengan melarutkan asam borat ke dalam larutan asam hidrofluorida menurut persamaan reaksi:

H3BO3 (aq) + 4HF (aq) → H3O (aq) +  BF4- (aq) + 2H2O(l)

Asam tetrafluoroborat merupakan asam kuat dan oleh karenanya tidak dapat diperoleh sebagai HBF4. Dalam perdagangan biasanya dijumpai sebagai larutan asam tetrafluoroborat dengan kadar sekitar 40%.
2.5.3   Halida dari boron:
Diboran (6):  B2H6, Decaboran (14): B10H14, Hexaboran (10): B6H10, Pentaboran (9): B5H9, Pentaboran (11): B5H11 dan Tetraboran (10): B4H10.
2.5.4   Florida
Boron trifluorida (BF3)
Sifat Fisika :
- Bentuk               : gas
- Titik Leleh         : -127°C
- Titik Didih         : -101°C
- Berat Jenis         : 3,0 Kg
2.5.5   Klorida
Boron triklorida (BCl3)
Sifat Fisika:
- Bentuk              : Gas
- Titik Leleh         : -107°C
- Titik Didih        : 13°C
- Berat Jenis         : 5.1 kg m-3 (gas)
- Diborontetrachlorida: B2Cl4
2.5.6   Bromida
Boron tribromida (BBr3)
Sifat Fisika :
- Bentuk  : Cair
- Titik Leleh        : -46°C
- Titik Didih        : 91°C
- Berat Jenis        : 2600 kg m-3
2.5.7   Oksida
Diboron trioksida (B2O3)
Sifat Fisika :
- Warna               : putih
- Bentuk              : Kristal padat
- Titik Leleh        : 450°C
- Titik Didih        : 2065
- Berat Jenis        : 2550 kg m-3
2.5.8   Sulfida
Diboron trisulfida (B2S3)
SifatFisika :
- Warna                 : Putih atau Kuning
- Bentuk                : Padat
- BeratJenis           : 1700 kg m-3
2.5.9   Nitrida
Boron nitrida (BN) memiliki sifat- sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit.
Sifat Fisika:
- Warna               : Putih
- Bentuk              : Kristal Padat
- Titik leleh         : 3000°C
- Titik Didih        : 3000
- BeratJenis         : 2200 kg m-3



2.6         Kecenderungan Boron
Golongan IIIA terdiri dari unsur-unsur boron, aluminium, gallium, indium, dan talium. Dari semua unsur golongan ini, boron merupakan satu-satunya unsur non logam dan diklasifikasikan sebagai unsur semi logam.
Unsur-unsur dari golongan ini tidak menunjukkan pola titik leleh yang sederhana (teratur), tetapi menunjukkan pola yang cenderung menurun dengan naiknya nomor atom. Ketidakteraturan sifat ini disebabkan oleh perbedaan organisasi struktur fase padat dari masing-masing unsur. Boron membentuk kluster dengan 12 atom yang mempunyai bangun geometri ikosahedron.
Boron yang bersifat semi logam, cenderung membentuk ikatan kovalen. Namun demikian, ikatan kovalen juga umum terjadi pada unsur-unsur metalik dalam golongan IIIA. Hal ini dikaitkan dengan tingginya muatan (+3) dan pendeknya jari-jari tiap ion logam yang bersangkutan sehingga menghasilkan densitas muatan positif yang sangat tinggi, yang pada gilirannya mampu mempolarisasi setiap anion yang mendekatinya untuk membentuk ikatan kovalen.[12]
Boron memiliki kecenderungan untuk melepaskan tiga elektron. Bagi boron untuk mendapatkan konfigurasi elektron gas mulia merupakan hal yang kurang menonjol dibandingkan unsur dari golongan IA dan IIA. Pada kenyataannya, walaupun kita mengumpamakan ion B3+ dengan gejala tertentu, energi yang diperlukan untuk menghasilkan ion B3+ terlalu tinggi.
Boron mempunyai sejumlah bentuk alotrop. Tiga dari alotrop ini telah dikenal sifat-sifatnya, dan semua alatrop itu mengandung satuan berulang dua belas atom boron yang disusun dalam bentuk ikosahedral teratur. Ikosahedral atau boron terikat secara kovalen satu sama lain membentuk jaringan kovalen padat. Ketiga alotrop merupakan semi konduktor dan salah satunya stabil dalam bentuk padatan hitam yang relatif keras. Alatrop ini memiliki titik leleh tinggi (23000C) sesuai bentuk jaringan padat.[13]
Asam borat B(OH)3 adalah asam lemah (lebih menghasilkan H+ dari pada OH-). Boron membentuk sederet hidrida. Dalam hal ini, B menyerupai Si, walaupun hidrida boron lebih komplek di banding hidrida silikon . Dan karena pasangan B-N berikatan isoelektronik dengan pasangan ikatan C-C, maka terdapat sejumlah senyawa kovalen B-N dengan sifat yang mirip senyawa organik .[14]
Diboran (B2H6) merupakan zat pereduksi penting untuk aldehida, keton, lakton, asam, amida tersier, dan nitril. Diboran kurang efektif untuk mereduksi ester dan boran bereaksi dengan alkena dalam pelarut eter membentuk basa hidroborasi. Perbedaan utama dalam reaktivitas antara boran dengan pereaksi hidrida logam adalah bahwa boran merupakan asam lewis yang bagus dan mengkoordinasikan atom-atom yang memiliki kerapatan elektron yang tinggi. Hal ini dapat ditunjukkan dengan membandingkan reduksi  trikloroasetaldehida (5.101) yang menghasilkan alkohol (5.102) dan reduksi sejenis terhadap vipaldehida (2,2-dimetil propanal,5.103) yang menghasilkan 5.104. Natrium borohidrida tereduksi 5.101 lebih cepat daripada 5.103. Diboran bereaksi lebih cepat dengan 5.101 yang memiliki karbonil yang lebih kaya elektron.[15]
Boran [BnHn]2- memiliki struktur polihedral tertutup, n atom boron terikat pada n atom hidrogen, misalnya dalam oktahedral regular [B6H6]2- dan ikosahedral [B12H12]2-. Boran deret ini tidak mengandung ikatan B-H-B. Boran BnHn+4, seperti B5H9, membentuk struktur dengan ikatan B-B, B-B-B, dan B-H-B dan kehilangan sudut polihedral closo boran dan disebut dengan jenis boran nido. Boran BnHn+6, seperti B4H10, memiliki struktur yang kehilangan dua sudut dari tipe closo dan membentuk struktur yang lebih terbuka. Kerangka juga dibangun oleh ikatan B-B, B-B-B, dan B-H-B, dan jenis ini disebut boran jenis arachno. Sruktur-strukturnya ditunjukkan pada gambar berikut.[16]
Gambar 2.7 Bentuk struktur

2.7         Kegunaan Boron
Boron berupa zat pada bewarna hitam, rapuh, mengkilap yang sangat keras. Oleh karena itu, boron ditambahkan pada baja dan aloi lainnya untuk menambah kekerasan. Boron dan senyawanya emili banyak sekali kegunaan.[17]
a).      Boron dalam bentuk amorfus digunakan pada roket sebagai alat penyala
b).      Borat atau asam borat digunakan sebagai anti septic ringan
c).      Senyawa boron digunakan sebagai pelapis baja pada kulkas dan mesin cuci
d).     Hidrida dari boron kadang-kadang digunakan sebagai bahan bakar roket
e).      Sebagian besar boron digunakan untuk membuat kaca dan keramik
f).       Boron karbida digunakan untuk rompi anti peluru dan tangki baja
g).      Asam borat digunakan sebagai insektisida terhadap semut, serangga dan kecoa.
h).      Asam boric merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam produk tekstil
i).        Isotop boron digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumen- instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron.[18]
j).        Borax (Na2B4O7.10H2O) digunakan sebagai bahan pembersih, kaca, keramik, pupuk, kertas dan cat.
k).      Asam Boric (H3BO3) digunakan dalam bidang medis sebagai antiseptic dann astringent.
l).        Boron Karbida digunakan untuk membuat amplas.[19]
     Unsur boron digunakan untuk membuat filamen penguat plastik, sedangkan dalam senyawa, boron digunakan dalam jumlah besar untuk bahan polimer yang mengandung ikatan antara boron dan oksigen, atom boron dan atom oksigen tersusun dalam bentuk cincin dan struktur yang lebih rumit melibatkan unit trigonal planar, BO3 dan unit tetrahedral BO4. Menunjukkan struktur anion dalam mineral borax, yang juga dikenal sebagai natrium tetraborat dekahidrat. Rumus kimia borax biasanya ditulis Na2B4O7.10H2O, tetapi untuk senyawa yang tersusun dari anion, rumusnya biasa ditulis sebagai B4O5 [B4O5(OH)42-]. Jadi,rumus borax yang paling tepat adalah Na[B4O5(OH)4]8 H2O.
Borax banyak digunakan untuk sabun dan detergen, tetapi banyak produk borax yang diubah menjadi asam borat, selanjutnya diubah menjadi oksida borat. Asam borat B(OH)3 dibuat melalui penambahan asam sulfat ke dalam larutan borax.
Na2B4O5(OH)4(aq) + H2SO4(aq) + H2O(l)                     Na2SO4(aq)+ 4B(OH)3(s)
Asam borat yang terbentuk adalah berupa kristal. Walaupun rumusnya sering ditulis sebagai H3PO3  asam borat adalah asam monoprotik dan berfungsi sebagai asam lewis dengan menerima pasangan elektron dari OH-(air). Asam borat bersifat racun bagi bakteri dan jamur, sehingga sering digunakan sebagai antiseptik dan sebagai pengawet kayu dan kulit. Asam borat juga digunakan sebagai inhibitor jika bahan-bahan yang terbuat dari selulosa terbakar,seperti kertas dan pakaian.
Hampir semua asam borat yang diproduksi diubah menjadi oksida borat melalui pemanasan.
                       2B(OH)3(aq)                  B2O3(s) + 3H2O(l)
Sejumlah besar oksida borat digunakan untuk membuat fiberglass dan gelas borat silika. Oksida borat juga digunakan untuk mgngglasir porselen dan kramik. Boron dapat membetuk rantai boran, yaitu suatu senyawa biner boron dan hidrogen dengan struktur elektronnya yang unik.Gugus yang paling sederhana adalah diboran (B2H6) suatu gas yang bepotensi menyala secara spontan dalam udara lembab.[20]
2.8         Identifikasi Senyawa Boron
2.8.1   Bila suatu zat mengandung unsur boron, maka jika zat tersebut dengan ditambahkan methanol dan asam sulfat pekat kemudian dibakar, maka akan terbakar dengan nyala hijau. Hal ini karena terbentuknya trimetil borat yang seperti halnya ester asam borat lainnya dengan nyala hijau.
2.8.2   Jika larutan asam klorida diteteskan pada kertas kurkuma akan terjadi warna merah coklat setelah diencerkan, yang jika dibasahi dengan ammonia akan berubah menjadi hijau kehitaman. Asam borat dengan kurkuma dengan adanya asam kuat, akan membentuk kompleks rosianin yaitu suatu zat warna merah karmesin yang jika direaksikan dengan ammonia akan terjadi anion mesomeri yang stabil berwarna gelap.[21]


BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan
Berdasarkan keterangan dan pejelasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya tentang unsur boron maka,dapat disimpulkan bahwa:
1.             Boron adalah unsur golongan III A dengan nomor atom 5, berwarna hitam, termasuk kedalam unsur semi logam dan bersifat semi konduktor.
2.             Boron murni bisa diperoleh dengan menurunkan halogenida boron yang mudah menguap dengan hidrogen pada suhu tinggi dan reduksi oksidasi.
3.             Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron.
4.             Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron.
5.             Unsur boron digunakan untuk membuat filamen penguat plastik, sedangkan dalam senyawa,boron digunakan dalam jumlah besar untuk bahan polimer yang mengandung
3.2         Saran
Boron adalah salah satu unsur yang unik diantara unsur kimia lainnya, semoga dengan makalah ini pemahaman kita mengenai unsur kimia khususnya unsur boron menjadi lebih baik.


[1] Lorn Gray, Materi Kimia Tabel Periodik, Prakarya,Bandung,2009,h.55
[2] Hardjono Sastrohamidjojo,Sintesis Senyawa Organik,Erlangga,Jakarta,2009,h.140
[3] Mulyono,Kamus Kimia,Bumi Aksara,Bandung,2005,h.82
[4] John Daintith,Kamus Lengkap Kimia,Erlangga,Jakarta,1990,h.68
[5] Taro Saito,Buku Teks Kimia Online,Muki Kagaku,Kanagawa,2004,h.59
[6] Sunardi,Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya,Yrama Widya,Bandung,2006,h.39-40
[7] Ningsih Rahayu dkk,Sains Kimia,Bumi Aksara,Jakarta,2007,h.50
[8] Keenan dkk,Kimia Untuk Universitas Jilid 6,Erlangga,Jakarta,1992,h.320-321
[9] Tim UI.Kimia FKIP,UI Press,Jakarta,2001,h.244
[10] Lorn Gray,Op.Cit,h.56
[11] Dini Harsanti,2010,Sintesis dan Karakterisasi Boron Karbida dari Asam Borat,Asam Sitrat dan Karbon Aktif,Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca,Volume 11,No 1,h.31

[12] Kristian,Kimia Anorganik Logam,Graha Ilmu,Yogyakarta,h.152
[13] Sunarya Yayan,Kimia Dasar Dua,Yrama Widya,Bandung,2013h.397
[14] Ralph H,Kimia Dasar 2,Erlangga,Jakarta,1999,h.110
[15] Hardjono Sastrohamidjojo,Op.Cit,h.140
[16] Taro Saito,Op.Cit,h.61
[17] Lorn Gray, Op.Cit,h.55
[18] Cotton, Kimia Anorganik Dasar,Jakarta,UI,1989,h.150
[19] Sunardi,Op.Cit.h.41
[20] Sunarya Yayan,Op.Cit,h.399-400
[21]Sugiyon,Analisis Kandungan Boraks Sebagai Boron Pada Gendar Yang Diproduksi Oleh Industri Rumah Tangga Di Daerah Ambarawa,Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik,Volume 6,No.1,JUNI 2009,h.33-34